Siapa Bisa Tandingi Ahok?
JAKARTA, KOMPAS.com - Ada dua pilihan di tangan panitia angket, jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dinyatakan bersalah karena mengajukan dokumen palsu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pilihannya adalah melaporkan Basuki ke
polisi atau pemakzulan dari jabatan sebagai Gubernur. Kendati demikian,
pengamat politik Arbi Sanit menilai pemakzulan kepada Basuki tidak
mungkin dilakukan. Terlebih tidak ada tokoh lain yang berkompeten dan
dipandang mampu membenahi permasalahan Jakarta selain Basuki.
"Siapa
yang bisa menandingi Ahok (sapaan Basuki) saat ini? Kalau warga
Jakarta, terutama kelas menengah ke atas, sangat senang dengan
transparansi. Mereka pasti dukung Ahok," kata Arbi, saat dihubungi,
Sabtu (14/3/2015).
Lebih lanjut, Arbi pun mencoba
mengidentifikasi tokoh-tokoh lain yang diprediksi mampu menandingi Ahok.
Misalnya, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana yang memiliki basis
massa yang tidak sedikit. Dia juga disegani di kalangan warga Betawi.
Meski demikian, lanjut Arbi, popularitas pria yang akrab disapa Lulung saat ini belum dapat membendung popularitas Ahok.
Selain
Lulung, mitranya sesama pimpinan DPRD, Mohamad Taufik juga dipandang
Arbi belum mampu menjadi Gubernur DKI. Terlebih, Taufik, kata Arbi,
memiliki rekam jejak politik tidak baik. Taufik pernah menjadi
narapidana kasus korupsi saat dia menjadi Ketua KPU DKI Jakarta 2004.
"Apakah mereka mampu menyaingi Ahok?" kata Arbi.
Kemudian tokoh
dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Misalnya Ketua DPRD
DKI Prasetyo Edi Marsudi, Ketua DPD PDI-P DKI Boy Sadikin, dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. "Saya pernah tanya sama
salah seorang PNS DKI, banyak yang meragukan kemampuan Boy dapat menjadi
Gubernur seperti ayahnya, Ali Sadikin. Kalau Pras kurang (mampu jadi
Gubernur). Kalau Djarot sebenarnya belum searah dengan Ahok, apalagi
ngomongnya tidak tegas dan suka mengambang arahnya," kata Arbi.
Tidak ada komentar: